Kamis, 16 Mei 2013

MAKALAH KESEHATAN MENTAL

Diposting oleh Unknown di 04.57
MAKALAH KESEHATAN MENTAL BAB I KESEHATAN MENTAL A. ARTI KESEHATAN MENTAL, ILMU KESEHATAN DAN KESEHATAN MENTAL. Jasmani di katakan sehat apabila energi yang ada mencukupi daya tahan yang ada mencukupi memiliki kekuatan untuk menjalankan aktivitas,dan kondisi badan terasa nyaman dan sehat. Dr.Kartini Kartono mengatakan bahwa orang yang memiliki mental sehat memilki sifat-sifat khas,antara lain mempunyai kemampuan untuk bertindak secara episien memiliki tujuan-tujuan hidup yang jelas memiliki konsep diri yang sehat memiliki koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usaha nya,memiliki regulasi diri dan memiliki batin yang selalu tenang. Jadi,orang yang sehat mentalnya dapat melakukan adaptasi (penyesuaian diri) dengan lingkungannya,dengan mudah dapat menempatkan diri pada perubahan sosial,selalu aktif berpartisipasi dan dapat merasakan kepuasan atas terpenuhi kebutuhannya. Apabila di tinjau dari, kata “mental” berasal dari kata latin,yaitu,”mens”atau”mentis”artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu jiwa). Di dalam buku Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam karya Dr.Kartini Kartono dan Dr. Jenni Andary, Ilmu Kesehatn Mental adalah ilimu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencengah timbulnya gangguan emosi, dan berusaha menguragi atau menyembuhkan penyakit mental,serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.[1] Ada yang berpendapat bahwa kesehatan mental adalah Terhindar dari gangguan dan penyakit kejiwaan (batasan ini banyak mendapat sambutan di kalangan psikiater). Ada juga yang mengartikannya adalah kemampuan menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa.[2] B. BEBERAPA DEFENISI KESEHATAN MENTAL Berikut ini merupakan beberapa defenisi dari kesehatan mental: 1. Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejola jiwa (neurose) dan gejola penyakit jiwa (psychose). 2. Kesehatan Mental adalah adanya kemmpuan yang memiliki oleh seseorang untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri orang lain, masyarakat atau lingkungannya. 3. Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan seseorang untuk mengembangkan potensi bakatdadan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga menyebabkan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain serta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa. 4. Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta terciptanya kemempuan untukl menghadapi permasalahan sehari-hari sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan hatinya. C. MASALAH KESEHATAN MENTAL Kesehatan mental / jiwa selalu mempersoalkan mental/jiwa yang dimiliki seseorang apakah bermasalah ataukan memilki kehidupan rohani yang sehat. Dan juga menegakkan pada keutuhan peribadi psiko-fisik manusia yang menyeluruh. Kesehatan mental sebagai ilmu membicarakan bangaimana cara seseorang memecahkan masalah batinya sehingga ia mampu memahami berbanagi kesulitan hidup dan melakukan berbagai upaya agar jiwanya menjadi bersih. Dengan memahami ilmu kesehatan mental adalah arti mengerti, mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya, maka seseorang tidak akan megalami bermacam-macam ketegangan kekuatan dan komplik barin. Selain itu, ia melakukan upaya agar jiwanya menjadi seimbang dan kepribadiannya pun terinteraksi dengan baik. Ia juga akan mampu memecahkan segala kesulitan jiwa. Permasalahan lain yang erat hubungannya dengan ilmu kesehatan mental, anatara lain adanya usaha untuk menghindari unsur tekanan batin, komplik pribadi dan menciptakan integrasi batin yang baik untuk melawan ketegangan dan komplik jiwa. Orang yang sehat mentalnya mempunyai pribadi normal. Mereka akan bertindak dan berprilaku baik agar dapat di terima oleh masyarakat. Selain itu dalam karakter dirinya terdapat kesesuaian dengan norma dan pola hidup masyarakat.[3] BAB II KESEHATAN MENTAL DAN KETENAGAN HIDUP A. MENTAL SEHAT DAN TIDAK SEHAT Pada umumnya setiap orang senantiasa memilki mental yang sehat namun karena suatu sebab ada sebagian orang yang memiliki mental tidak sehat. Orang yang tidak sehat mentalnya memiliki tekanan-tekanan batin. Dengan suasana batin seperti ini kepribadian seseorang menjadi kacau dan mengganggu ketenangannya. Gejala ini yang menjadi pusat pengganggu ketenangan hidup. Ketenanagan hidup dapat tercapai bila seseorang dapat memecahkan keruwetan jiwa pada dirinya yang menimbulkan kesulitan hidap. Hal ini dapat dilakukan bila ia berusaha untuk membersihkan jiwa agar tidak terganggu ketenagannya dan tidak terjadi konflik-konflik maupun rasa takut. Orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh ketenangan hidup. Jiwa merasa sering terganggu sehingga menimbulkan stress dan komplik jiwa. Hal ini menyebabkan timbulnya emosi negative sehingga ia tidak mampu mencapai kedewasaan psiskis, mudah putus asa dan bahkan bunuh diri. Kekacauan mental ini di sebabkan kurangnya kesadaran memiliki konflik-konflik emosional, tidak berani menghadapi tantangan kesulitan hidup akibat hidup di tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan terjadinya disorganisasikan maupun dinegrasi sosial. Untuk megetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidak mudah, karena tidak dapat di ukur, di periksa atau dilihat dengan alat-alat seperti halnya dalam kesehatan badan biasanya yang menjadi kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku, atau perasaan karena seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya akan mengalami kegoncagan emosi kelainan tingkah laku dan tindakannya. B. PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP PERASAAN Berikui ini akan di uraikan tiap-tiap persoalan (perasaan) dengan contoh-contohnya : Rasa cemas Adanya perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa sebab yang menyebabkan timbulnya perasaan gelisah pada diri seseorang. Misalnya, perasaan seorang ibu yang gelisah karena anaknya terlambat pulang, berbagai pikiran berkecamuk dalam dirinya, ia merasa khawatir bila anaknya mendapat kecelakaan, diculik orang, dan sebagainya, karena itu, sebaliknya berusaha mengatasi kegelisahan itu dengan mencari cara pemecahannya. Iri hati Perasaan iri hati sering terjadi dalam diri seseorang, namun sebenarnya perasaan ini bukan karena adanya kedengkian dalam dirinya melainkan karena ia sendiri hatitidak merasakan bahagia dalam hidupnya. Sebagai contoh adalah seorang ibu yang masih muda, cantik dan kaya, merasa iri kepada suaminya karena anak-anaknya lebih dekat kepadanya. Ia juga merasa bahwa suaminya tidak mengindahkan perasaannya. Hal ini menyebabkan terjadinya pertengkaran dan perselisihan anatara mereka karean kecurigaan isteri kepada suaminya. Rasa sedih Rasa sedih ini terkadang berpangkal dari hal-hal yang sepele yang terjadi karena kesehatan mental yang terganggu, bukan karena penyebab kesedihannya secara langsung. 4. Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri Rasa rendah diri menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung sehingga menyebabkan orang yang bersangkutan tidak mau bergaul karena merasa dikucilkan. Ia tidak mau mengemukakan pendapat dan tidak memiliki inisiatif. Lama kelamaan kepercayaan dirinya akan hilang bahkan ia mulai tidak mempercayai orang lain. Ia menjadi mudah marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis. 5. Pemarah Seseorang yang sering marah-marah tanpa sebab biasanya mengalami gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya, marah merupakan ungkapan kekecewaan, atau ketidakpuasan hati. C. PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KESEHATAN Kecerdasan seseorang merupakan warisan dari orang tuanya. Hal ini telah terbukti dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Namun demikian, kecerdasan ini tidak akan berkembang bila tidak di dukung oleh lingkungan adanya kesempatan yang dapat merangsang kecerdasan tersebut. Ada berbagai pengaruh kesehatan mental atas pikiran, di antaranya pereasaan sering lupa atau kurangnya konsentreasi dalam berpikir dan sebagainya. Bila hal ini di biarkan terus menerus maka ia akan menyebabkan gangguan kesehatan mental yang sangat serius. Anak yang pemurung, bodoh merupakan akibatnya terganggunya ketenagan si anak. Ia menjadi mampu mengerahkan daya pikirnya sehingga ia kehilangan konsentrasi dalam menerima pelajaran. Inilah yang menyebabkan ia menjadi bodoh, jadi bukan karena ia benar-benar bodoh. Penyebaba lain terganggunya ketenagan anak adalah perlakuan orang tua yang terlalu megekang kebebasan anak, terlalu banyak campur tangan dalam urusan anak, suka membandingkan sia anak dengan anggota lain. Yang lain lebih pandai dari pada si anak, dan sebangainya. Tergangguanya ketenagan anak di sebabkan perilaku ibu / bapak sering bertengkar , mengekang anak , sering di pukul oleh ibi/bapaknya, karena ia malas belajar auatu karena kenakalannya. Suasana menyebabkan si anak merasa bigung dan mencoba mencari perhatian orang dengan sesuatu yang di larang. D. PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP TINGKAH LAKU Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh suasana hatinya. Bila seseorang merasa gelisah atau merasa tertekan hatinya, dia akan berusaha menghilangkannya dengan segala cara. Biasanya ia akan berusaha mengeluarkan segala uneg-negnya dihatinya, namun cara ini tidak selalu berhasil mengurangi beban dihatinya. Hal ini karena tidak semua orang dapat mengungkapkan kegelisahannya kepada orang lain. Contoh kasus dalam hal ini adalah seorang anak yang di marahi oaring tuanya. Dalam hatinya ia ingin membrontak perlakuan kedua orang tuanya, tetapi ia tidak berani, sehingga terjadilah pertentangan batin, antara ingin melawan (membela diri) dan takut akan hukuman dan kekerasan oaring tua. Hal ini mendorong hatinya untuk melakukan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang tua, atau melampiaskan kesalahannya kepada teman sepermainannya atau kepada adiknya. Dalam beberapa kasus, sering kita temukan orang yang suka mengganggu ketenangan dan hak orang lain, misalnya ingi mencuri, menyakiti atau memfitnah oaranga lain. Semua perlakuan itu merupakan pelmpiasan dari ketidakpuasannya, yang timbul karena kesehatan mental yang terganggu. BAB III PERANAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL A. PENDIDIKAN AGAMA Sekolah sebagai tempat membina dan mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik, harus dapat memberikan pendidikan ynag menjadikan anak didik memiliki pandangan hidup menurut asas-asas Pancasila. Dengan kata lain, pendidikan disekolah harus ditujukan untuk menimbulkan kesadaran pada anak didik, yaitu: Kepercayaan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membiasakan bertingkah laku, bersikap dan berpandangn hidup ynag sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan. Sikap dan tindakanya harus menunjukkan sopan santun dan perikemanusiaan dalam pergaulan dengan orang lain. Memiliki cinta kepada bangsa dan tanah air. Menghargai pendapat dan pikiran orang lain, tidak merasa bahwa hanya dia ynag pandai atau menumbuhkan jiwa demokrasi padanya. Memiliki rasa keadilan, kebenaran, kejujuran dan suka menolong orang. Itulah arah dan tujuan. pendidikan Indonesia berdasarkan Pncasila yang dapat dicapai melalui pendidikan termasuk di dalamnya pendidikan agama. a. Pentingnya Pendidikan Agama Pembinaan mental di mulai dari rumah tangga karena si anak mulai didikan dari ibu-bapaknya kemudian dari anggota keluarga lain yang semuanya ikut memberikan dasar-dasar pembentukan kepribadianya. Pembinaan dan pembentukan pribadi anak tersebut disempurnakan dalam masa sekolah. b. Pendidikannya Agama di Sekolah Pendidikan agama di sekolah sangat berperan dalam pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan anak didik. Hal ini karena Pendidikan agama di sekolah dapat melatih anak didik untuk melakukan ibadah dan praktek-praktek yaitu agama lain yang menghubungkan manusia dengan Tuhan. Semakin banyak ia menunaikan ibadah, semakin tertanam kepercayaab kepada Tuhan dan semakin dekat pula jiwanya kepada Tuhan. c. Metode Pendidikan Agama Guru pendidikan agama harus mengetahui perkembangan psikologis ank didik dan menguasai masalah-masalah didaktik, metodik, dan psikologi. Ia harus memberikan contoh teladan dan cermin bagi muri-muridnya.[4] a. Taman Kanak-kanak b. Sekolah Dasar c. Sekolah Menengah d. Universitas B. PERANAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL Ada beberapa peranan pendidikan agama dalam kesehatan mental, antara lain: Dengan Agama, dapat Memberikan Bimbingan dalam Hidup Ajaran agama yang di tanamkan sejak kecil kepada anak-anak dapat membentuk kepribadian yang islami. Anak akan mampu mengendalikan keiginan-keigina dan terbentuk sesuatu kepribadian yang harminis maka ia mampu menghadapi dorongan yang bersifat fisik dan rohani/sosial, sehingga ia dapat bersikap wajar tenang dan tidak melanggar hokum dan peraturan masyarakat. Ajaran Agama sebagai Penolong dalam Kesukaran Hidup Setiep orang pasti pernah merasakan kekecewaan, sehingga bila ia tidak berpengang teguh pada ajaran agam dia akan memiliki perasaan rendah diri, apatis, pesimis, dan merasakan kegelisahan. Bagi oarng yang berpengang teguh pada agama bila mengalami kekecewaan ia tidak akan merasa putus asa tetapi ia menghadapinya dengan tenang dan tabah. Ia segera mengigat Tuhan sehingga ia dapat menemukan factor-faktor yang menyebabkan kekecewaan. Dengan demikian, ia terhindar dari gangguan jiwa. Aturan Agama dapat Menentramkan Batin Agama dapat memberi jalan penenang hati bagi jiwa yang sedang gelisah. Banyak orang yang tidak menjalankan perintah agama, selalu merasa gelisah dalam hidupnya tetapi setelah menjalankan agama ia mendapat ketenangan hati. Seseorang yang telah mendapat kesuksesan terkadang melupakan agama. Ia terhanyut dalam harta yang berlimpah. Bahkan ia berusaha terus mencari harta. yang dapat membuat dirinya bahagia. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, ia merasa hampa. Hatinya gersang dan tidak pernah tentram. Kemudian ia merenungkan diri merasa bahkan hartanya tidak dapat memberinya ketengan batin. Ajaran Agama sebagai pengendali Moral Moral adalah kelakuan yang sangat sesuai dengan ukuran-ukuran (nilai-nilai) masyarakat, yang timbul dari hati dan disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan (tindakan tersebut). Agama dapat Menjadi Therapi Jiwa Agama dapat membendung dan menghindarkan gangguan jiwa. Sikap, perasaan, dan kelakuan yang menyebabkan kegelisahan akan dapat diatasi bila manusia menyesali perbuatannya dan memohon sehingga tercapailah kerukunan hidup dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Peranan Agama bagi Pembinaan mental Unsur-unsur yang terpenting dalam menentukan corak kepribadian seseorang adalah nilai-nilai agama moral dan sosial (lingkungan) yang di perolehnya. Jika di masa kecil mereka memproleh pemahaman mengenai nilai-nilai agama, maka kepribadian mereka akan mempunyai unsur-unsur yang baik. Nilai agama akan tetap dan tidak berubah-ubah, sedangkan nilai-nilai sosial dan moral sering mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan perkembangan masyarakat. Imam akan sifat-sifat Tuhan Maha Kuasa dan Maha Pelindung sangat diperlukan oleh setiap manusia. Karena setiap orang memerlukan rasa aman dan tidak terancam oleh bahaya, musuh, mala petaka dan berbagai gangguan terhadap keselamatan dirinya. DAFTAR PUSTAKA Yusak Burhanuddin. Kesehatan Mental, Bandung: Pustaka Setia, 1998. Zakiah Daradjat. Islam & Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001. [1] Yusak Burhanuddin. Kesehatan Mental,( Bandung: Pustaka Setia, 1998),hlm.9-10. [2] Zakiah Daradjat. Islam & Kesehatan Mental,(Jakarta: Toko Gunung Agung,2001),hlm.1. [3] Yusak Burhanuddin. Op.cit.,hlm.13. [4] Ibid., hlm. 98-99.

3 komentar:

Unknown on 16 Mei 2013 pukul 05.42 mengatakan...

pinter pinter

Unknown on 16 Mei 2013 pukul 05.46 mengatakan...

wow

Unknown on 16 Mei 2013 pukul 06.22 mengatakan...

sangat bermanfaat :)
bagus.

Posting Komentar

 

ISN Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting